Judul : Lahan Rawa: Sifat dan Pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam
Penerbit : Rajawali Pers (PT. RajaGrafindo Persada) Jakarta
Abstrak
Lahan (rawa) sulfat masam merupakan salah satu tipologi lahan di
kawasan rawa. Lahan ini tergolong sebagai lahan piasan (marginal) dan juga dikenal sebagai lahan bermasalah (problem soils). Luas lahan sulfat masam ini di dunia ditaksir antara 12-19 juta hektar, sekitar
sepertiga diantaranya terdapat di Indonesia yang tersebar di Pulau Kalimantan , Sumatera dan Papua. Pengembangan pertanian ke lahan-lahan piasan ini didorong oleh
pesatnya peningkatan jumlah penduduk
sejak akhir Perang Dunia I akibat
perbaikan bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Hal ini sangat dirasakan terutama oleh
negara-negara di Asia , Afrika dan Amerika
Latin, yang umumnya miskin dan ketergantungan
terhadap komoditas padi cukup
tinggi.
Dengan diilhami oleh
keberhasilan dari suku-suku Banjar dan Bugis yang dikenal sebagai pioner dalam
pembukaan dan pemanfaatan lahan rawa secara turun-temurun, pemerintah sejak
tahun 1968 mulai merencanakan pembukaan secara besar-besar lahan rawa di
Kalimantan dan Sumatera, untuk mendukung
program transmigrasi dan pengembangan wilayah. Rencana pembukaan semula
seluas 5,25 juta hektar dalam kurun waktu 15 tahun, namun hanya berhasil 12% atau sekitar 635 ribu hektar. Keseluruhan luas lahan rawa
yang telah dibuka sekarang mencapai 4,19 juta hektar, diantaranya 1,53 juta
hektar dibuka oleh pemerintah dan 3,0
juta hektar dibuka secara swadaya oleh penduduk lokal setempat.
Lahan sulfat masam mempunyai
keberagaman sifat dan watak yang cukup tinggi sehingga antara satu tempat
pengembangan dengan tempat lainnya dapat memiliki permasalahan yang berbeda.
Oleh karena itu, pengelolaan dan pengembangan lahan ini bersifat spesifik
lokasi seiring dengan faktor lingkungan fisik, sifat dan watak tanah serta
dukungan fasilitas yang tersedia. Penyusunan buku ini
dilatarbelakangi oleh Pemanfaatan lahan sulfat masam di banyak negara Asia
seperti Vietnam, Thailand, Banglades, Malaysia, India, Pakistan, dan Filipina
dan beberapa negara Afrika Barat (Sierra Leone, Senegal, Guinea dan Gambia),
serta Cina Daratan terutama ditujukan
untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah. Namun
secara khusus, beberapa komoditi tertentu juga berhasil dikembangkan
di lahan sulfat masam ini, seperti
kelapa sawit di Sedu (Malaysia ); ubi jalar dan sorghum di Ruanda
(Afrika); nenas dan tebu di Vietnam . Beberapa tanaman
perkebunan seperti karet, kelapa, dan cokelat juga cocok dibudidayakan di lahan sulfat masam
beriklim tropika. Di beberapa negara Eropah,
lahan sulfat masam menjadi padang
gembala (pastureland) dan lahan budidaya seperti gandum, outs (avena), rye (secala), dan
ubijalar. Budidaya perikanan seperti
udang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dilaporkan juga dapat dilakukan di
lahan sulfat masam air payau atau salin,
selain bandeng, nila, tawes, mas,
jelawat dan patin yang umum dibudidayakan di lahan rawa air tawar. Ikan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat lokal di kawasan
rawa, yang juga terdapat di lahan sulfat masam seperti sepat, sepat siam , biawan,
kapar, papayu, gabus cukup potensial, tetapi pengembangannya belum banyak
mendapatkan perhatian.
Di Indonesia selain padi sawah, tanaman palawija dan hortikultura, berbagai
tanaman buah-buahan seperti jeruk dan rambutan, dan tanaman perkebunan seperti
karet dan kelapa, termasuk tanaman serat dan tanaman berkhasiat obat seperti
jahe, kunyit, berbagai jenis temu-temuan (temu-lawak, temu-giring, temu-ireng,
temu-kunci) umum dibudidayakan di lahan sulfat masam baik di Kalimantan maupun Sumatera.
Buku ini merupakan rangkuman
hasil pengalaman dan penelitian dari
berbagai sumber berkenaan dengan
pengembangan lahan sulfat masam,
terutama gatra pengelolaan dan budidaya pertanian dan perikanan. Buku ini
diharapkan dapat menjadi sumber tambahan pengetahuan bagi penyuluh, peneliti,
praktisi dan civitas akademika dalam rangka pengembangan pertanian di lahan
piasan.
Uraian yang dikemukakan dalam
buku ini meliputi pengertian lahan sulfat masam dan perspektif pertanian di
lahan sulfat masam (Bab I); potensi luas lahan sulfat masam dan
penggunaannya di berbagai negara (Bab
II); pembentukan, klasifikasi, dan identifikasi tanah sulfat
masam (Bab III); faktor lingkungan fisik lahan sulfat masam meliputi iklim, fisiografi, vegetasi, tata air (Bab
IV); sifat dan watak tanah sulfat masam
meliputi fisika, kimia dan biologi serta hubungannya dengan kesuburan tanah,
sumber dan mutu air di lahan rawa sulfat masam (Bab V); perspektif pengembangan
lahan sulfat masam yang berhubungan dengan reklamasi lahan dan
kendala-kendala pengembangannya
(Bab VI); dan terakhir uraian tentang gatra pengelolaan dan budidaya pertanian
dan tambak di lahan sulfat masam (Bab VII).
Buku teks lahan rawa ini
disunting dan diperkaya dengan pengantar
oleh Prof Dr. Ir. H. Joedoro
Soedarsono – Guru Besar dan pakar Mikrobiologi Pertanian Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, mantan dekan Fakultas Pertanian UGM, Pembantu Rektor Bidang
Kerjasama UGM, Direktur Pusat Antar Universitas (PAU), Ketua Bidang Ilmu-Ilmu
Pertanian Program Pascasarjana UGM, dan Ketua paro waktu Majelis Wali Amanat
(MWA) UGM.Buku teks ini diterbitkan oleh PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta pada
tahun 2004 dengan No ISBN 979-3654-28-7. PT. RajaGrafindo Persada adalah
perusahaan penerbitan buku-buku perguruan tinggi dan umum/pilihan sejak tahun
1982 dan terdaftar sebagai anggota IKAPI. Penerbit Rajawali Pers (RajaGrafindo Persada)
beralamat Jl. Pelepah Hijau IV TN 1 No
14-15. Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240. Telp/faks: (021)4502951 - 4529409.
E-mail: rajapers@indo.net.id. Http: //www.rajawalipers.com mempunyai kantor cabang distributor/pemasaran
di 10 kota besar (Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Palembang, Padang, Medan,
Makasar, Banjarmasin dan Bali). Penerbitan
edisi pertama buku ini sebanyak 2.000
eksemplar (sesuai kontrak), diluar kepentingan promosi umum pihak perusahaan sebanyak
200 eksamplar (Perjanjian Penerbitan, 16
Agustus 2004). Penerbit telah mempunyai
jaringan pemasaran yang sangat luas di seluruh perguruan tinggi sehingga
jangkauan peredaran buku ini meliputi hampir seluruh wilayah kota dan kabupaten
di Indonesia. Buku ini tersebar dan
digunakan secara luas sebagaimana banyak buku atau penulis, termasuk mahasiswa
seperti Universitas Sriwijaya (Palembang), Universitas Lampung (Bandar
Lampung), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) dan Institus Pertanian Bogor
(IPB), Universitas Tanjung Pura (Kalimantan Barat), Universitas Pangkaraya,
Universitas Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan), yang menjadikan buku ini juga sebagai pustaka
rujukan dalam penulisan karya tulis ilmiahnya. Atas inisiatif Perpustakaan
Cabang Universitas Lambung Mangkurat
telah diadakan acara Bedah Buku atas buku Lahan Rawa : Sifat dan
Pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam dengan nara sumber penulis yang dihadiri oleh Direktur PT.
RajaGrafindo Persada ibu Magdalinah dan para civitas akademika Universitas
Lambung Mangkurat pada Senin, 22 Mei 2006 di Aula Perpustakaan Cabang Univ
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
2 komentar:
Assalamualaikum wr wb.
Bapak Muhammad Noor, Saya adalah pekebun di lahan rawa (Puntik,Barito Kuala).Saya merasa perlu untuk mendapatkan buku ini sebagai bahan pengetahuan saya sebagai seorang petani.
Mohon informasinya di mana saya bisa mendapatkan buku ini? mengingat selama ini saya belum pernah menjumpai buku ini di toko buku.
Terima kasih sebelumnya.
penasaran deh sama buku ini
sejarah pramuka
Posting Komentar