STATUS, POTENSI
DAN PENGEMBANGAN BUAH EKSOTIK
DI LAHAN RAWA
Muhammad Noor, Isdijanto Ar-Riza, dan Achmadi Jumberi,
PENDAHULUAN
Indonesia selain mempunyai kekayaan sumber daya alam yang luas juga sumber daya
hayati yang besar, termasuk buah-buah eksotik. Eksotik mengandung arti aneh dan
luar biasa (Echols dan Shadily, 2000). Dalam pengertian khusus buah eksotik diartikan
sebagai buah-buahan yang mempunyai daya tarik tersendiri baik karena bentuk, warna,
rasa yang khas, aneh, indah, maupun kandungan
khasiat dan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan dan gizi ataupun kebugaran.
Potensi hutan topika yang sangat luas dengan segala aneka ragam kekayaan
hayatinya termasuk diantaranya buah eksotik belum banyak dikenal dan sebagian
besar dimanfaatkan hanya sebagai buah meja (fresh).
Chairuddin (1989) dan Silvius et al. (1997)
melaporkan bahwa keanekaragaman hayati di lahan rawa cukup tinggi dan kompleks
serta mempunyai sifat unggul, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Namun potensi kekayaan keberagaman plasma nutfah dari
buah-buah tropika ini terus berkurang akibat pembukaan hutan, karena pada
komposisi produk hutan, ternyata dari 23% dari tanaman hutan adalah jenis pohon
buah-buahan (Anonimous, 2002; Nanang and
Inoue, 2000).
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengemukakan status, potensi buah eksotik di
lahan rawa maupun pengembangannya.
STATUS DAN POTENSI BUAH-BUAH EKSOTIK LAHAN RAWA
Indonesia sebagai kawasan
tropik mempunyai keberagaman sumber daya hayati dan keanekaragaman yang cukup
besar. Banyak contoh buah yang mempunyai nilai dan sifat eksotik. Misalnya buah naga (dragon
fruit) yang merupakan buah dari sejenis kaktus berbentuk mirip nanas dengan
sisik berwarna merah menarik perhatian, mempunai rasa yang aneh, dan dilaporkan
bekhasiat luar biasa untuk kesehatan pria.
Buah-buahan tropika
utamanya di lahan rawa Kalimantan dapat dikegorikan sebagai buah eksotis,
tetapi potensinya masih belum termanfaatkan dengan baik. Buah eksotik lahan
rawa seperti mundar (Gapcinia forbesii )
mempunyai warna buah yang merah menarik, struktur buah mirip manggis, kulit
lunak seperti tomat, tetapi cita rasanya agak masam, merupakan sumber vitamin C
yang cukup tinggi. Selain itu, kualitas kayunya sangat baik untuk bahan meabel,
sehingga pohon buah ini sering diburu untuk diambil kayunya (Rohliansyah, 2001). Jenis mangga rawa seperti kasturi (Mangifera casturi), mangga hambuku (Mangifera spp), dan kueni (Mangifera
odorata) mempunyai sifat unggul tahan genangan harian dan kemasaman tanah
yang cukup ekstrim (pH 4). Jenis mangga
rawa ini dapat dijadikan sebagai batang bawah untuk pengembangan jenis mangga
di lahan rawa lebak. Jenis lainnya berupa durian kuning seperti lai dan
pampakin (Durio spp) mempunyai ciri
warna daging buahnya kuning atau kuning kemerahan, tanpa bau menyengat dan
jarang terserang hama penggerek di daging buahnya. Durian merah dari Malinau,
Kalimantan Timur dengan warna daging buah merah tua sangat menarik, tanpa bau
menyengat, hanya saja rasanya hambar (tawar) sehingga cocok dikembangkan
sebagai bahan plasma nutfah durian untuk pengembangan durian tanpa aroma dan
tahan penggerek batang. Buah mentega dan
ramania masih belum digali potensinya kecuali sebagai buah meja atau sebagai
penghasil jus. Pada hal mempunyai potensi
sebagai tumbuhan obat karena kemungkinan kandungan vitaminnya. Rambutan liar
seperti siwau (Nephelium) dan maritam (Nephelium
ramboutanake leenh), gitaan (Willuqhbeia firma BI) dan tampirik (Leuconotis corpidae), durian lahong (Durio spp), kopuan (Arthocarpus spp), pitanak (Nephelium
spp), balangkasuwa (Lepisanthes alata (BL)
Leenh forma), mangga hambuku (Mangifera spp) dan putaran (Mangifera spp) termasuk buah-buah langka
yang perlu segera diselamatkan dan digali untuk dikenali potensinya.
Tanaman buah di kawasan lahan rawa dan hutan tropis pada umumnya mempunyai
sistem perakaran yang kuat, toleran terhadap kondisi tanah masam, cekaman air,
hama dan penyakit tertentu seperti cendawan patogen Phytophthora, tetapi
produktivitas dan kualitas hasilnya masih relatif rendah. Hasil eksplorasi
terhadap buah-buah eksotik yang dilaksanakan oleh Balai Penelitian Pertanian
Lahan Rawa menunjukkan potensi yang cukup besar dari lahan rawa (Tabel 1).
Dalam perdagangan hasil-hasil pertanian, buah-buahan pada saat ini belum
memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan petani dan masyarakat. Selain
itu tingkat konsumsi buah-buahan masyarakat masih relatif rendah tercermin dari
pengeluaran untuk buah-buahan hanya sebesar 1,7 % di pedesaan dan 3,5 % di perkotaan (Hasibuan,
2000). Berdasarkan tingkat kebutuhan
konsumsi buah menurut Badan Pangan Dunia (FAO) 60kg/kapita/tahun, maka konsumsi
buah saat ini masih belum terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Menurut Amin et al. (2002) dan
Soekartawi. (2000), sebenarnya permintaan buah ada kecenderungan meningkat cukup tinggi sebesar 6,1% , dan peluang
ekspor tinggi, tetapi yang terjadi justru
impor yang lebih besar.
Mengacu pada kondisi tersebut berdasarkan permintaan pasar dan
potensi sumberdaya yang dimiliki, agribisnis buah-buahan sebenarnya merupakan
salah satu sektor yang sangat strategis, sehingga peluang komersialisasi
khususnya buah tropika, termasuk punya
keunggulan seperti buah eksotis perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Selain itu, kebanyakan buah-buahan eksotik dipasarkan
dalam bentuk segar untuk dikonsumsi langsung sebagai buah meja. Belum banyak
pengusaha yang tertarik untuk mencoba dalam usaha pengemas dan pengolahan buah-buah
eksotik ini. Pada hal peluang bisnis dari buah-buah eksotik ini tidak kalah
dengan buah umum yang ada sekarang yang justru sudah masuk jauh ke desa-desa.
Dalam hal ini, peran pemerintah daerah dan pusat dalam mendorong pengembangan
buah-buah eksotik ini sangat diperlukan.
PENGEMBANGAN BUAH EKSOTIK DI LAHAN
RAWA
Tanaman buah eksotis tumbuh di alam secara liar
sepertinya telah terpola pada wilayah-wilayah tertentu dan tidak ditemukan
tumbuh disembarang tempat di lahan rawa. Wilayah lahan rawa adalah wilayah yang
sistem hidrologinya sangat dipengaruhi oleh keberadaan
sungai-sungai besar. Pada sistem daerah aliran sungai (DAS) tersebut terdapat kawasan pegunungan pada
bagian atasnya (mountainous hinterland) dengan discharge yang
besar dan musiman. Ketika discharge ini mencapai kawasan dataran pantai
(coastal plain), menyebabkan fluktuasi yang besar dalam ketinggian muka
air, akibatnya dapat membanjiri (inundating)
kawasan ribuan kilometer. Pada kawasan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi 4 (empat) zone yaitu: (1) zone
river-bed, (2) zone tadah hujan, (3) zone danau, dan (4) zone pasang
surut.
Menurut Moorman and Bremen (1978), pembagian zone tersebut berdasarkan
kemungkinan sumber airnya, yaitu: (1) pluvial
lands, kawasan yang sumber airnya dari curah hujan, hampir setara dengan
lebak dangkal, (2) phreatic lands,
wilayah yang sumber airnya tidak hanya
dari curah hujan tetapi juga air bawah tanah yang agak dangkal, eqivalen dengan
lebak tengahan,(3) fluxial lands, tergolong lebak dalam dimana wilayah ini
selalu dalam posisi landscape yang paling rendah sehingga selalu tergenang
hampir sepanjang tahun. Keadaan hidrologi kawasan rawa lebak menyebabkan tumbuh berkembangnya tanaman yang
khas, seperti tanaman buah-buahan eksotis. Moorman and Bremen (1978) menyebut kawasan phreatic, adalah kawasan yang
pengairannya berasal tidak hanya dari air hujan tetapi juga dari air bawah
tanah. Kawasan seperti ini secara
keseluruhan termasuk ke dalam kawasan rawa karena masih dipengaruhi secara
tidak langsung oleh kawasan yang selalu tergenang (fluxial) sebagai penyuplai
air melalui kapiler dan pergerakan air
tanah. Kondisi tersebut dapat mendukung pertumbuhan hutan
yang secara timbal balik akan berfungsi sebagai pelindung bagi tumbuhnya
tanaman buah-buahan tersebut. Oleh
karena itu keberadaan hutan harus tetap lestari, agar tanaman buah yang khas
tersebut tidak punah. Ar-Riza et al. (2003), melaporkan bahwa di alam liar nampaknya terdapat
pola penyebaran tumbuhnya tanaman buah-buah termasuk buah yang tergolong
eksotis, sehingga tanaman buah eksotis tidak tumbuh disembarang wilayah. Namun
demikian belum diketahui kondisi pertumbuhan tanaman dan buahnya jika tanaman
tersebut di tanam secara ek-situ pada karakter tanah dan lingkungan yang
berbeda.
Pada kawasan lahan rawa sedikitnya terdapat 3 (tiga)
macam buah eksotik tropika yang dapat patut dikembangkan yaitu (1) manggis
besar, (2) durian, dan (3) srikaya besar. Pengusahaan atau budidaya buha
eksotik ini dapat dipilah dalam 3 (tiga) tipe usaha, yaitu (1) buah-buah
tersebut tumbuh sebagai buah hutan, tanpa dibudidayakan dengan baik sehingga ada
kecenderungan akan punah, karena tumbuhan ini masih berasosiasi dengan hutan
atau bekas hutan, (2) buah-buah tersebut sudah dibudidayakan, tetapi masih
secara tradisional, dan (3) buah-buah tersebut sudah dibudidayakan dan mulai dikembangkan
secara luas dan modern. Tipe usaha (1) masih luas, namun seiring
dengan pembabatan/pembalakan hutan maka buah-buah eksotik semakin menurun jumlah dan kualitasnya.
Pengembangan buah-buah eksotik ini dapat diarahkan pada pembentukan kebun insitu
dan eksitu. Kebun insitu dimaksudkan pada wilayah dimana
berkembang buah ekostik ini diberikan perlindungan sebagai wilayah konservasi
atau cagar alam. Kebun eksitu dimaksudkan penngembangan buah-buah eksotik
tersebut dilakukan pada wilayah agroekosistem yang serupa atau diluar dari
wilayah tersebut dengan sedikit rekayasa lahan dan lingkungan. Peran pemerintah daerah untuk mendorong adanya
wilayah konservasi insitu ataupun eksitu
dalam rangka pelestarian dan
pengembangan buah-buah eksotik ini yang sekarang sudah mulai langka dan punah.
PENUTUP
Buah-buahan tropika utamanya di lahan rawa Kalimantan dapat dikegorikan
sebagai buah eksotis, tetapi potensinya
masih belum dimanfaatkan dengan baik.
Buah-buah eksotik di lahan rawa selain sebagai buah meja sehari-hari juga
mempunyai khasiat bagi kesehatan dan gizi bahkan bermanfaat sebagai biofarmaka
(obat).
Tanaman buah eksotik dikenal tahan dengan kondisi rawa antara lain tahan
genangan, kemasaman tinggi, adaptif
terhadap kelarutan sneyawa toksis seperti Al, Fe, H2S, CO2,
dan senyawa-senyawa organik dan juga tahan terhadap beberapa hama penggerek
seperti pada jenis mangga rawa dapat digunakan sebagai batang bawah untuk
memperbaiki genetik dari jenis-jenis mangga introduksi.
Tanaman buah eksotis tumbuh di alam secara liar
sepertinya telah terpola pada wilayah-wilayah tertentu dan tidak ditemukan
tumbuh disembarang tempat di lahan rawa oleh karena itu dalam rangka
pelestarian jenis-jenis eksotik dan langka ini perlu konservasi eksitu dalam
bentuk kebun buah-buahan yang dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous.
2002. Genetic resource and conservation. Durio-A.Bibiographic Review. http:// www.ipgri.cgiar.org.region/expo/publication/durio.htm.
January 29, 2003.
Chairuddin, Gt. 1989. Keberadaan dan konversi lahan basah
Kalimantan Selatan: Peranannya sebagai
“Feeding Ground” dan Keanekaan Jenis Ikan.
Workshop on Conservation of Sungai Negara Wetlands, Barito Basin, South
Kalimantan. KPSL Unlam, Banjarbaru, 6-8
Maret 1989.
D. Djatmiadi, A. Hasyim, K. Mukminin, dan A.
Yasir. 2002. Laporan Hasil Penelitian Tahun 2002, Balai Penelitian Tanaman Buah
Solok: Distribusi geografis hama penggerek batang, ranting dan buah durian di
Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Balitbu Solok. 2002.
Hasibuan, N. 2000. Kemiskinan
struktural di Indonesia: Menembus ke Lapisan Bawah. http://202.159.18.43/jsi/71nriman.htm. 18 Januari
2003.
Nanang, M and M.
Inoue.2000. Local forest management in Indonesia : A Contradiction Between National Forest
Policy and Reality. International Review for Environmental Strategies.Vol.1,
No.1, pp. 175 – 191, 2000. Institute for Global Environmental Strategies All
rights reserved.
Purnomo, S., Edison, Suharto dan Marsono. 2001. Naskah pelepasan varietas
unggul baru nasional Durian TAKADA-01 dan JEBUS PETALING-06. Balai Penelitian
Tanaman Buah, IP2TP Bangka dan Badan Benih Nasional. 38 halaman.
Rohliansyah, P. 2001. Mengenal buah-buahan Kalimantan. Adi Cita Karya Nusa.
116 p.
Silvius, M.J., A.P.J.M. Steerman, E. T.
Berczy, E. Djuhara and A.W. Taufik.
1987. The Indonesian Wetland
Inventory, A Preliminary Compilation of
Existing Information on Wetlands of Indonesia. PHPA, AWB/Interwader, Edwin,
Bogor.
Soekartawi. 2000. Peran sektor pertanian
dalam perekonomian Indonesia. Universitas Brawijaya. Malang . http://202.159.18.43/jsi/4soeka.htm, 20 Januari 2003.
____________
Keterangan
: Tulisan ini bagian dari Buku Monograf Keanekaragaman
Flora dan Buah-Buah Eksotik Lahan Rawa. 2007 Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.
Banjarbaru
5 komentar:
KISAH NYATA..............
Ass.Saya ir Sugianto.Dari Kota Timor Leste Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.
KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))
Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (Oktober 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :
Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll
Syarat :
Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda
Proses :
Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur
Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt
Prosedur Daftar Ritual ini :
Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP
Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR
Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya
Maaf Program ini TERBATAS . 20 orang saja
wah unik sekali buahnya
erdogan
Terimakasih artikelnya, sangat bermanfaat
https://kulitmanggisku.com/
Terimakasih infonya, sangat bermanfaat
Posting Komentar