Sabtu, 27 Oktober 2012

Lahan Rawa






Judul : Lahan Rawa: Sifat dan Pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam 
Penerbit : Rajawali Pers (PT. RajaGrafindo Persada) Jakarta

Abstrak

Lahan (rawa) sulfat masam  merupakan salah satu tipologi lahan di kawasan rawa. Lahan ini tergolong sebagai lahan piasan (marginal) dan  juga  dikenal sebagai  lahan bermasalah (problem soils).  Luas  lahan sulfat masam ini di dunia  ditaksir antara 12-19 juta hektar,  sekitar  sepertiga  diantaranya  terdapat di Indonesia yang tersebar di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Papua.  Pengembangan pertanian ke lahan-lahan piasan ini  didorong oleh  pesatnya peningkatan jumlah penduduk  sejak akhir Perang Dunia I akibat   perbaikan bidang kesehatan dan gizi masyarakat.  Hal ini sangat dirasakan terutama oleh negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin, yang umumnya  miskin dan ketergantungan terhadap komoditas padi  cukup tinggi. 
Dengan diilhami oleh keberhasilan dari suku-suku Banjar dan Bugis yang dikenal sebagai pioner dalam pembukaan dan pemanfaatan lahan rawa secara turun-temurun, pemerintah sejak tahun 1968 mulai merencanakan pembukaan secara besar-besar lahan rawa di Kalimantan dan Sumatera, untuk mendukung  program transmigrasi dan pengembangan wilayah. Rencana pembukaan semula seluas 5,25 juta hektar dalam kurun waktu 15 tahun, namun hanya berhasil  12% atau sekitar  635 ribu hektar. Keseluruhan luas lahan rawa yang telah dibuka sekarang mencapai 4,19 juta hektar, diantaranya 1,53 juta hektar dibuka oleh pemerintah dan  3,0 juta hektar dibuka secara swadaya oleh penduduk lokal setempat.
Lahan sulfat masam mempunyai keberagaman sifat dan watak yang cukup tinggi sehingga antara satu tempat pengembangan dengan tempat lainnya dapat memiliki permasalahan yang berbeda. Oleh karena itu, pengelolaan dan pengembangan lahan ini bersifat spesifik lokasi seiring dengan faktor lingkungan fisik, sifat dan watak tanah serta dukungan fasilitas yang tersedia.Penyusunan buku ini dilatarbelakangi oleh Pemanfaatan lahan sulfat masam di banyak negara Asia seperti Vietnam, Thailand, Banglades, Malaysia, India, Pakistan, dan Filipina dan beberapa negara Afrika Barat (Sierra Leone, Senegal, Guinea dan Gambia), serta Cina Daratan terutama  ditujukan untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah.  Namun  secara  khusus,  beberapa komoditi tertentu juga berhasil dikembangkan di lahan sulfat masam ini, seperti  kelapa sawit di  Sedu (Malaysia);  ubi jalar dan sorghum di Ruanda (Afrika); nenas dan tebu  di   Vietnam. Beberapa tanaman perkebunan  seperti  karet, kelapa,  dan cokelat juga  cocok dibudidayakan di lahan sulfat masam beriklim tropika. Di beberapa negara Eropah,  lahan sulfat masam menjadi padang gembala (pastureland)  dan lahan budidaya seperti  gandum, outs (avena), rye (secala), dan ubijalar.  Budidaya perikanan seperti udang yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dilaporkan juga dapat dilakukan di lahan sulfat masam air payau atau salin,  selain  bandeng, nila, tawes, mas, jelawat dan patin yang umum dibudidayakan di lahan rawa air tawar.  Ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat  lokal  di kawasan  rawa, yang juga terdapat di lahan sulfat masam seperti sepat, sepat siam, biawan, kapar, papayu, gabus cukup potensial, tetapi pengembangannya belum banyak mendapatkan perhatian.
 Di Indonesia selain padi sawah,  tanaman palawija dan hortikultura, berbagai tanaman buah-buahan seperti jeruk dan rambutan, dan tanaman perkebunan seperti karet dan kelapa, termasuk tanaman serat dan tanaman berkhasiat obat seperti jahe, kunyit, berbagai jenis temu-temuan (temu-lawak, temu-giring, temu-ireng, temu-kunci) umum dibudidayakan di lahan sulfat masam  baik di Kalimantan maupun Sumatera.
Buku ini merupakan rangkuman hasil pengalaman dan  penelitian dari berbagai sumber berkenaan dengan  pengembangan lahan sulfat  masam, terutama gatra pengelolaan dan budidaya pertanian dan perikanan. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber tambahan pengetahuan bagi penyuluh, peneliti, praktisi dan civitas akademika dalam rangka pengembangan pertanian di lahan piasan.
Uraian yang dikemukakan dalam buku ini meliputi pengertian lahan sulfat masam dan perspektif pertanian di lahan sulfat masam (Bab I); potensi luas lahan sulfat masam dan penggunaannya  di berbagai negara (Bab II);  pembentukan,  klasifikasi, dan identifikasi tanah sulfat masam (Bab III); faktor lingkungan fisik lahan sulfat masam meliputi  iklim, fisiografi, vegetasi, tata air (Bab IV);  sifat dan watak tanah sulfat masam meliputi fisika, kimia dan biologi serta hubungannya dengan kesuburan tanah, sumber dan mutu air di lahan rawa sulfat masam (Bab V); perspektif pengembangan lahan sulfat masam yang berhubungan dengan reklamasi  lahan dan   kendala-kendala  pengembangannya (Bab VI); dan terakhir uraian tentang gatra pengelolaan dan budidaya pertanian dan tambak di lahan sulfat masam (Bab VII).
Buku teks lahan rawa ini disunting dan diperkaya dengan pengantar  oleh  Prof Dr. Ir. H. Joedoro Soedarsono – Guru Besar dan pakar Mikrobiologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mantan dekan Fakultas Pertanian UGM, Pembantu Rektor Bidang Kerjasama UGM, Direktur Pusat Antar Universitas (PAU), Ketua Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian Program Pascasarjana UGM, dan Ketua paro waktu Majelis Wali Amanat (MWA) UGM.Buku teks ini diterbitkan oleh PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta pada tahun 2004 dengan No ISBN 979-3654-28-7. PT. RajaGrafindo Persada adalah perusahaan penerbitan buku-buku perguruan tinggi dan umum/pilihan sejak tahun 1982 dan terdaftar sebagai anggota IKAPI.  Penerbit Rajawali Pers (RajaGrafindo Persada) beralamat Jl. Pelepah Hijau  IV TN 1 No 14-15. Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240. Telp/faks: (021)4502951 - 4529409. E-mail: rajapers@indo.net.idHttp: //www.rajawalipers.com  mempunyai kantor cabang distributor/pemasaran di 10 kota besar (Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Palembang, Padang, Medan, Makasar, Banjarmasin dan Bali).  Penerbitan edisi pertama buku ini  sebanyak 2.000 eksemplar (sesuai kontrak), diluar kepentingan promosi umum pihak perusahaan sebanyak 200 eksamplar  (Perjanjian Penerbitan, 16 Agustus 2004).  Penerbit telah mempunyai jaringan pemasaran yang sangat luas di seluruh perguruan tinggi sehingga jangkauan peredaran buku ini meliputi hampir seluruh wilayah kota dan kabupaten di Indonesia. Buku  ini tersebar dan digunakan secara luas sebagaimana banyak buku atau penulis, termasuk mahasiswa seperti Universitas Sriwijaya (Palembang), Universitas Lampung (Bandar Lampung), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) dan Institus Pertanian Bogor (IPB), Universitas Tanjung Pura (Kalimantan Barat), Universitas Pangkaraya, Universitas Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan), yang  menjadikan buku ini juga sebagai pustaka rujukan dalam penulisan karya tulis ilmiahnya. Atas inisiatif Perpustakaan Cabang Universitas Lambung Mangkurat  telah diadakan acara Bedah Buku atas buku Lahan Rawa : Sifat dan Pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam dengan nara sumber  penulis yang dihadiri oleh Direktur PT. RajaGrafindo Persada ibu Magdalinah dan para civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat pada Senin, 22 Mei 2006 di Aula Perpustakaan Cabang Univ Lambung Mangkurat Banjarbaru.  

2 komentar:

Assalamualaikum wr wb.
Bapak Muhammad Noor, Saya adalah pekebun di lahan rawa (Puntik,Barito Kuala).Saya merasa perlu untuk mendapatkan buku ini sebagai bahan pengetahuan saya sebagai seorang petani.
Mohon informasinya di mana saya bisa mendapatkan buku ini? mengingat selama ini saya belum pernah menjumpai buku ini di toko buku.
Terima kasih sebelumnya.

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites