Kamis, 03 Januari 2013

Survei Rawa Areal PT DKCP, KAB HSS, Kalimantan Selatan











SURVEI KONDISI TANAH, PIRIT DAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT  PT. DAYA KARSA CIPTA PERSADA, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN,  KALIMANTAN SELATAN

PENGANTAR

Survei Kondisi Tanah, Pirit dan Gambut  untuk Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit ini dilaksanakan  oleh Tim Survei BALITTRA berturut-turut pada tanggal 19-22 Oktober 2011 dan 18-22 November 2011 meliputi luas sekitar 10.000 hektar pada Kecamatan Danau Panggang, Daha Selatan dan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.  Secara rinci laporan survei ini terdiri atas Bab  I. PENDAHULUAN  yang mengemukakan tentang   latar belakang, tujuan; dan keluaran;  Bab II.  METODOLOGI SURVEI mengemukakan tahap persiapan, kegiatan lapangan, analisis pengolahan data,  pembuatan peta dan laporan akhir; BAB III.  KONDISI UMUM WILAYAH mengemukakan batas wilayah survei, topografiwilayah dan tutupan, dan tipologi lahan wilayah; Bab IV.  KONDISI  PIRIT TANAH DAN GAMBUT yang mengemukakan sebaran  kedalaman pirit  dan ketebalan Gambut; Bab V    KLASIFIKASI  TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN yang menguraikan klasifikasi tanah dan kesesuaian lahan; dan Bab VI  KESIMPULAN DAN SARAN.  


RINGKASAN HASIL SURVEI

Kondisi wilayah survei mempunyai topografi datar dan jenis tutupan vegetasi semak belukar yang  terdiri dari galam (Melaleuca leucadendron), purun tikus (Eleocharis dulcis), paku-pakuan, rotan, sebagian kecil kebun masyarakat, dan tempat pengembalaan kerbau rawa. Berdasarkan tipologi lahan rawa, wilayah survei terdiri atas (1) lahan potensial 2.045 ha (20,34 % dari wilayah survei);  (2) lahan gambut 2.398 ha (23,85%); dan (3) lahan sulfat masam 5.611 ha (55,81.%). Luas wilayah survei keseluruhan 10.054 ha.
Berdasarkan kedalaman pirit, wilayah survei yang masuk kategori (1) berpirit dangkal tidak ada, (2) berpirit sedang meliputi 2.311 ha (22,99%), (3) berpirit dalam meliputi 7.742 ha (77,01%). Berdasarkan ketebalan gambutnya, wilayah yang masuk lahan gambut 2.726 ha (27,11% wilayah survei)  terdiri atas (1)  gambut dangkal 1.219 ha (12,12%) dan (2) gambut sedang 1.507 ha (14,99 %). Berdasarkan jenis tanah, wilayah survei didominasi  Typic Endoaquent dan Typic Endoaquep masing-masing  seluas  2.800 ha (27,85%) dan 3.569 ha (35,50%). Namun terdapat jenis tanah Sulfaquept dengan kedalaman pirit 25-60 cm seluas 983 ha yang disarankan untuk tidak ditanami atau dijadikan wilayah konservasi sebagai jalur hijau.
Berdasarkan evaluasi dari wilayah survei 10.054 ha yang tergolong tidak sesuai sekitar 855 ha termasuk jenis tanah sulfat masam aktual (Typic Sulfaquept) yang sebaiknya dijadikan kawasan konservasi atau jalur hijau  sehingga pada prinsifnya terdapat sekitar 9.000 ha (90%) wilayah survei cocok untuk pengembangan kelapa sawit.  Kendala dalam pengembangan kelapa sawit di wilayah survei ini antara lain lapisan pirit, gambut mentah, genangan/banjir pada musim hujan, dan kekeringan pada musim kemarau.

1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites